Jayapura, 4 Mei 2025 — Dalam khotbah Minggu Paskah yang disampaikan di hadapan jemaat, Pdt. Hendrik Lerrick, S.Th menegaskan bahwa kebangkitan Kristus adalah inti dan dasar dari seluruh bangunan iman Kristen. Mengacu pada Filipi 3:10–14, Pdt. Hendrik mengajak jemaat untuk tidak hanya mengenal Kristus secara dangkal, melainkan mengejar pengenalan yang mendalam akan kuasa kebangkitan-Nya.

“Kebangkitan Kristus bukan sekadar peristiwa sejarah. Ia adalah fondasi iman kita. Tanpa kebangkitan, sia-sialah kepercayaan kita,” ujar Pdt. Hendrik dalam khotbah yang juga disiarkan di YouTube.

Ia menekankan bahwa karya keselamatan Kristus — dari kelahiran, kematian, kebangkitan, kenaikan ke surga, hingga pencurahan Roh Kudus — merupakan satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Semua ini menjadi bukti nyata kasih Allah kepada umat-Nya.

Dalam pesannya, Pdt. Hendrik mengutip seruan Rasul Paulus yang berkata: “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya.” Hal ini menjadi pengingat bagi umat Kristen untuk tidak berhenti di permukaan iman, tetapi masuk lebih dalam dalam pengenalan akan pribadi Yesus Kristus, bahkan dalam penderitaan dan salib-Nya.

TIGA POIN UTAMA: KEBANGKITAN, KUASA, DAN PENGHARAPAN

Dalam khotbah yang disampaikan dengan penuh semangat itu, Pdt. Hendrik memaparkan tiga makna penting kebangkitan Kristus:

  1. Kebangkitan Kristus Membuktikan Firman Allah Adalah Benar
    Janji Yesus bahwa Ia akan bangkit pada hari ketiga digenapi secara tepat. Ini menandakan kejujuran dan keakuratan firman Tuhan, yang bisa diandalkan dalam segala situasi.

  2. Yesus Adalah Penguasa Kerajaan Allah yang Kekal
    Berdasarkan Roma 1:4 dan Matius 28:18, Yesus yang bangkit bukan sekadar tokoh sejarah, melainkan Raja yang berkuasa atas langit dan bumi. Karena itu, umat Kristen tidak perlu mencari penolong lain selain Kristus.

  3. Kebangkitan Kristus Adalah Jaminan Kebangkitan Kita
    “Kalau Kristus bangkit, maka kita yang percaya kepada-Nya pun akan dibangkitkan,” ujar Pdt. Hendrik. Ini menjadi dasar pengharapan orang percaya dalam menghadapi kematian.

PERINGATAN BAGI ORANG KRISTEN

Pdt. Hendrik juga mengingatkan bahaya iman yang hanya bersifat formalitas. Banyak orang Kristen hanya tahu Yesus di permukaan, namun tidak mengejar pengenalan yang intim. “Kalau kita puas di awal, maka Kristus tidak lagi menarik bagi kita. Padahal Paulus saja mengejar terus sampai akhir,” tegasnya.

Ia juga menyinggung praktik sinkretisme dan kepercayaan pada benda-benda gaib yang masih dipegang oleh sebagian orang Kristen. “Kalau kita masih simpan keris, batu, atau jimat, maka itu akan menghancurkan hidup kita dan keluarga kita,” katanya dalam satu bagian khotbah yang menyentuh kesaksian jemaat.

MENJADI SAKSI KEBANGKITAN

Kebangkitan Kristus, lanjutnya, juga menjadi dasar gereja dan pelayanan. Tanpa kebangkitan, tidak ada alasan untuk memberitakan Injil. Gereja berdiri karena Kristus hidup. Karena itu, umat Kristen dipanggil menjadi saksi yang hidup — menunjukkan kuasa kebangkitan melalui perubahan hidup, pelayanan, dan kasih kepada sesama.

“Mari kita terus mengenal Dia, mengejar kuasa kebangkitan-Nya, bersekutu dalam penderitaan-Nya, dan menjadi serupa dengan-Nya,” tutup Pdt. Hendrik dengan penuh harap.

Khotbah ini diakhiri dengan perjamuan kudus, mengingatkan jemaat akan pengorbanan Kristus dan janji hidup kekal bagi mereka yang percaya.

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=Q-FTSdWwplU